Kolaborasi Pengelola Wisata, BUMDes, dan Mahasiswa Jadi Langkah Strategis Majukan Desa Wisata Kampunganyar
Tanggal Publikasi
Ditulis Oleh
Laura Pohan

Desa Kampunganyar, Banyuwangi – Upaya mengembangkan Desa Wisata Kampunganyar semakin diperkuat melalui forum diskusi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pengelola wisata, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), perangkat desa, hingga mahasiswa. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dalam meningkatkan daya tarik wisata Kampunganyar.
Dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2025 dan bertempat di Balai Desa Kampunganyar forum diskusi yang digelar mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur ini menghadirkan pengelola destinasi lokal seperti Wisata Kalikedung, Banyu Perongsodan, dan Wisata Jopuro. Turut hadir pula Ketua BUMDes Kampunganyar, Matnenyanto, serta Joko Suwarno dari Pokdarwis Banyuwangi.
Dalam pertemuan tersebut, para pengelola wisata mengungkapkan berbagai hambatan yang mereka hadapi. Wisata Jopuro misalnya, tengah beradaptasi dengan transisi kepengurusan sekaligus keterbatasan wewenang dalam mengelola fasilitas. Wisata Perongsodan masih beroperasi dengan SDM terbatas dan kerap terdampak banjir tahunan. Sedangkan Kalikedung menghadapi penurunan jumlah pengunjung akibat kondisi alam, keterbatasan fasilitas, hingga gangguan satwa liar seperti monyet.
“Masalah-masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Dibutuhkan sinergi antar-pengelola, dukungan BUMDes, serta inovasi dari masyarakat agar wisata Kampunganyar semakin berkembang,” ujar salah satu pengelola wisata.
Menanggapi hal tersebut, Matnenyanto selaku Ketua BUMDes Kampunganyar menegaskan komitmennya untuk hadir sebagai mitra strategis.
“BUMDes siap menjadi penghubung dengan mitra, pemerintah, maupun pihak swasta. Kami juga akan mengadakan pelatihan untuk pengelola wisata, sekaligus menyiapkan paket wisata terpadu agar wisatawan bisa menikmati Kampunganyar secara menyeluruh,” jelasnya.
BUMDes berencana meluncurkan program “Keliling Kampunganyar” yang akan menggabungkan kunjungan ke berbagai objek wisata sekaligus memperkenalkan potensi pertanian dan budaya masyarakat setempat.
Selain itu, mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PMM) juga akan memberikan pendampingan dalam hal promosi digital. Upaya ini diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi wisata Kampunganyar melalui media sosial dan platform daring lainnya.
“Digitalisasi promosi akan menjadi kunci untuk menarik wisatawan generasi muda dan wisatawan luar daerah yang mencari pengalaman baru,” ungkap salah satu anggota tim mahasiswa.
Menutup diskusi, perwakilan Pokdarwis Banyuwangi, Joko Suwarno, menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari hasil pertemuan. “Kami berharap apa yang dibicarakan malam ini segera dijalankan. Dengan evaluasi berkelanjutan, wisata Kampunganyar akan semakin dikenal dan membuat wisatawan ingin kembali lagi,” tegasnya.
Melalui kolaborasi multipihak ini, Desa Kampunganyar optimis dapat mengatasi berbagai tantangan dan menjadikan potensi alam maupun budaya sebagai daya tarik unggulan. Dukungan BUMDes, inovasi digital dari mahasiswa, serta semangat pengelola lokal menjadi pondasi penting untuk menjadikan Kampunganyar sebagai salah satu desa wisata andalan di Banyuwangi.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada DPPM Kemdiktisaintek atas dukungan pendanaan yang telah diberikan, sehingga kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Kampunganyar bisa berjalan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Editor: Kartika Dewi Irawan
Dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2025 dan bertempat di Balai Desa Kampunganyar forum diskusi yang digelar mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur ini menghadirkan pengelola destinasi lokal seperti Wisata Kalikedung, Banyu Perongsodan, dan Wisata Jopuro. Turut hadir pula Ketua BUMDes Kampunganyar, Matnenyanto, serta Joko Suwarno dari Pokdarwis Banyuwangi.
Dalam pertemuan tersebut, para pengelola wisata mengungkapkan berbagai hambatan yang mereka hadapi. Wisata Jopuro misalnya, tengah beradaptasi dengan transisi kepengurusan sekaligus keterbatasan wewenang dalam mengelola fasilitas. Wisata Perongsodan masih beroperasi dengan SDM terbatas dan kerap terdampak banjir tahunan. Sedangkan Kalikedung menghadapi penurunan jumlah pengunjung akibat kondisi alam, keterbatasan fasilitas, hingga gangguan satwa liar seperti monyet.
“Masalah-masalah ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Dibutuhkan sinergi antar-pengelola, dukungan BUMDes, serta inovasi dari masyarakat agar wisata Kampunganyar semakin berkembang,” ujar salah satu pengelola wisata.
Menanggapi hal tersebut, Matnenyanto selaku Ketua BUMDes Kampunganyar menegaskan komitmennya untuk hadir sebagai mitra strategis.
“BUMDes siap menjadi penghubung dengan mitra, pemerintah, maupun pihak swasta. Kami juga akan mengadakan pelatihan untuk pengelola wisata, sekaligus menyiapkan paket wisata terpadu agar wisatawan bisa menikmati Kampunganyar secara menyeluruh,” jelasnya.
BUMDes berencana meluncurkan program “Keliling Kampunganyar” yang akan menggabungkan kunjungan ke berbagai objek wisata sekaligus memperkenalkan potensi pertanian dan budaya masyarakat setempat.
Selain itu, mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PMM) juga akan memberikan pendampingan dalam hal promosi digital. Upaya ini diharapkan dapat memperluas jangkauan informasi wisata Kampunganyar melalui media sosial dan platform daring lainnya.
“Digitalisasi promosi akan menjadi kunci untuk menarik wisatawan generasi muda dan wisatawan luar daerah yang mencari pengalaman baru,” ungkap salah satu anggota tim mahasiswa.
Menutup diskusi, perwakilan Pokdarwis Banyuwangi, Joko Suwarno, menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari hasil pertemuan. “Kami berharap apa yang dibicarakan malam ini segera dijalankan. Dengan evaluasi berkelanjutan, wisata Kampunganyar akan semakin dikenal dan membuat wisatawan ingin kembali lagi,” tegasnya.
Melalui kolaborasi multipihak ini, Desa Kampunganyar optimis dapat mengatasi berbagai tantangan dan menjadikan potensi alam maupun budaya sebagai daya tarik unggulan. Dukungan BUMDes, inovasi digital dari mahasiswa, serta semangat pengelola lokal menjadi pondasi penting untuk menjadikan Kampunganyar sebagai salah satu desa wisata andalan di Banyuwangi.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada DPPM Kemdiktisaintek atas dukungan pendanaan yang telah diberikan, sehingga kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Kampunganyar bisa berjalan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Editor: Kartika Dewi Irawan
L
Penulis
Laura Pohan
Dipublikasikan